Aceh Utara, HARIAN RENCONG Muhammad Rafi Al fatih (14 ) bulan anak dari Pasangan suami Istri Supian (32) dan Niarti (26) asal Gampon...
Aceh Utara, HARIAN RENCONG Muhammad Rafi Al fatih (14 )
bulan anak dari Pasangan suami Istri Supian (32) dan Niarti (26) asal Gampong
paya dua Uram kecamatan Seunuddon Aceh Utara, yang menderita penyakit demam
tinggi, Sabtu (18/6/2016) sekitar pada pukul 23.20 WIB di duga di terlantarkan
oleh pihak Pukesmas, pasalnya doktor jaga di pukesmas Seunuddon tidak menagani
Bocah malang tersebut.
Orang tua pasien, Supian kepada Wartawan menjelaskan, sebelum
anaknya mengalami panas di siang hari namun pada malam Sabtu membawa ke puskesmas Seunuddon. Namun
sesampai di Puskesmas setempat, putugas langsung meminta kepada keluarga untuk
membeli obat ke apotik terdekat yang ada di ibu kota kecamatan Seunuddon,di
sebabkan di pukesmas tidak ada obat.
"Selain itu petugas pun mengatakan yang bahwa doktor
piket tidak ada, di karnakan doktor umum di pukesmas tersebut tinggal di panton
labu, dan dari pihak petugas jaga sudah pernah menghubugi doktor, namun sampai
pukul 00 : 00 Wib, doktor tak kunjung datang ke pukesmas " jelas
Supian".
Sementara paman Pasien Bulkhaini (23) mendesak Dinas
Kesehatan Provinsi Aceh dan Dinas Kesehatan Aceh Utara. Bupati dan DPRK Aceh
Utara juga harus segera mengambil tindakan, sehingga ke depan tidak ada lagi
masyarakat yang menjadi korban gara-gara kelalaian pihak puskesmas.
" Kita meminta kepada Bupati Aceh Utara dan dinas
kesehatan Aceh Utara Maupun dinas Kesehatan Aceh untuk mencopot kepala pukesmas
di karenakan di pukesmas Seunuddon selain doktor jaga tidak ada, obat pun harus
kita beli ke apotik terdekat,pdahal obat yang di suruh beli oleh petugas medis hanya obat parasetamol untuk menguragi panas di tubuh pasien dan kasus seperti ini bukan kali ini saja terjadi di
pukesmas setempat, dalam beberapa bulan kemarin juga pernah terjadi seperti
ini, naas korban meniggal di gendogan ibunya " ujar Khaini.
Padahal setiap tahun pihak pemerintah selalu melontarkan
anggaran ke dinas kesehatan ratusan juta untuk pengadaan obat, tapi kenapa di
pukesmas Seunuddon saja yang tidak ada obatnya.
"Kemana jatah obat pukesmas Seunuddon di bawa, kenapa
setiap permasalan yang ada selalu di pukesmas Seunuddon dengan kasus serupa,
kalau tidak ada obat, ya tidak ada doktor, selalu itu permasalahnya "Tutup
dia.
Kepala Pukesmas Seunuddon, Zaitun saat Awak media meghubunginya melalui
seluler mengatakan kalau rumah doktor tidak ada makanya doktor harus tinggal di
panton labu, dan doktor pun tidak bisa pergi karena sudah larut malam sambil
menutup selulernya.(Khaini)